IRMADA Mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyyah 1433 H.

Selayang Pandang


Sejarah Kelahiran IRMADA
IRMADA adalah kepanjangan dari Ikatan Remaja Masjid Al Huda yang berada di Dukuh Kiyongan Desa Karangampel Kaliwungu Kudus. IRMADA lahir pada tanggal 23 Syawwal 1425 H atau bertepatan pada hari Senin malam Selasa, 6 Desember 2004. Sebelum IRMADA lahir, Masjid Al Huda sudah ada remaja, akan tetapi remaja tersebut tidak terorganisir dan terstruktur. Diantara remaja pada saat itu adalah : Bapak Noor Rohman, Bapak Khumaidi, Bapak Ali Rif'an, Bapak Sudiono, Alm Bapak Jamyadi, Bapak Abdul Basyir, dan masih banyak lagi remaja-remaja yang aktif dalam kegiatan masjid. Akan tetapi remaja yang paling berpengaruh saat itu adalah Alm Bapak Sumaryo. Pada masa beliau, jam'iyyah sholawat dilaksanakan pada malam Rabu. Selain itu, tiap malam Kamis beliau juga mengajar ngaji lagu (Qiro') terhadap remaja Kiyongan yang bertempat dikantoran Masjid Al Huda yang lama/sebelah utara tempat wudlu. Pada hari Jumu'ah setelah Jumu'atan di Masjid Al Huda juga ada jam'iyyah sholawat yang juga merupakan atas prakarsa beliau. Remaja "tempo doeloe" memiliki semangat perjuangan yang patut kita hargai, dan tentunya harus kita teruskan. Akan tetapi pada tahun 1999 pasca lahirnya banyak Partai menyebabkan kerukunan masyarakat Kiyongan sangat berkuranag dan berdampak juga terhadap kerukunan remaja yang tentunya semua kegiatan di masjid menjadi berkurang. Karena kejadian tersebut, maka Jam'iyyah Sholawat hanya berjalan semaunya saja atau "La Yamutu wala Yahya" atau dengan kata lain mendap-mendip. "Kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik, maka akan dikalahkan oleh kejahatan yang ditata dengan rapi". Itulah yang menjadikan tekad untuk menyatukan remaja se Kiyongan. Awalnya susah sekali, hal ini dikarenakan di Dukuh Kiyongan terdapat 5 Musholla yang tentunya remaja-remaja sudah aktif dengan kegiatan-kegiatan di Musholla masing-masing yang menjadikan Masjid Al Huda saat itu krisis remaja. Oleh sebab hal itu, pada hari Sabtu malam Ahad tanggal 27 November 2004 Mas Anas dan Mas Siswanto yang keduanya merupakan aktifis IPNU merasa prihatin dengan keadaan remaja Kiyongan saat itu. Oleh karenanya, mereka berdua memiliki inisiatif untuk mendirikan organisasi remaja di bawah naungan pengurus masjid yang tidak lain adalah remaja masjid. Pada malam itu mereka berdua sepakat untuk melangkah pada malam senin. Namun ketika Mas Anas menemui Mas Sis (begitulah nama sapaannya) di rumahnya, ternyata Mas Sis lagi keluar rumah. Awalnya, Mas Anas kesulitan dalam menentukan langkahnya. Tapi berkat pengalamannya dalam berorganisasi langkah awal yang ditempuh Mas Anas adalah Sowan ke Nadhir Masjid yaitu KH Syamsuri. Ketika Mas Anas ke rumah Nadhir, ternyata Pak Nadhir tidak ada di rumah, beliau sedang di Masjid. Lalu Mas Anas pergi ke masjid untuk menemui beliau di sana. Setelah ketemu, Mas Anas menyampaikan maksud dan tujuannya, kemudian Nadhir memberikan izin. Setelah itu, Mas Anas sowan ke rumah Seksi Pemuda yang saat itu dijabat oleh Ustadz Sirojuddin. Akan tetapi Ustadz Sirojuddin tidak ada di rumah, kemudian Mas Anas mencari beliau di Musholla Darussalam dan Alhamdulillah ternyata beliau sedang mengajar disana. pada saat itu adalah malam Senin. Dan setelah ketemu dengan beliau, Mas Anas menyampaikan tujuannya dan akhirnya beliau menyetujui dengan usulan Mas Anas. Dan pada hari Senin malam Selasa tanggal 29 November dimulailah Jam'iyyah Sholawat yang pertama setelah vocum beberapa bulan. Seminggu kemudian yaitu malam Selasa setelah jam'iyyah selesai teman-teman mengadakan musyawarah untuk membentuk kepengurusan dan nama yang tepat untuk jam'iyyah masjid. Turut hadir juga Bapak Nadhir, Seksi Pemuda dan Ustadz Noor Rohman, Bapak Ali Rif'an, dan Yi Khumaidi. Setelah melalui musyawarah, akhirnya Ketua terpilih adalah Mas Sholikhin sedangkan Sekretarisnya adalah Mas Aan (nama familiernya mas Anas). Setelah melengkapi kepengurusan kemudian musyawirin sepakat untuk membahas nama jam'iyyah. Pada saat itu ada dua usulan. Yang pertama nama jam'iyyahnya adalah "Formal" atau kepanjangan dari Forum Remaja Masji Al Huda. Usulan tersebut terlontar dari Mas Siswanto. Usulan Mas Siswanto ternyata tidak langsung disetujui oleh teman-teman karena ternyata ada satu usulan lagi yang tidak kalah menariknya, yaitu usulan dari Mas Hafik. Ia mengusulkan nama yang tepat untuk jam'iyyah ini adalah "IRMADA". atau kepanjangan dari Ikatan Remaja Masjid Al Huda. setelah mengalami perdebatan yang sengit akhirnya musyawirin tidak mencapai mufakat. Kemudian  dilakukan Foting. Setelah selesai maka suara terbanyak untuk nama jam'iyyah remaja masjid adalah IRMADA yang merupakan usulan dari Mas Hafik. Tujuan didirikan IRMADA adalah tiada lain ikut serta dalam meramaikan masjid dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mensyiarkan agama Islam seperti, jam'iyyah sholawat dan peringtan hari besar lainnya. Tujuan lain adalah menyatukan remaja se-Kiyongan agar tercipta kerukunan, perdamaian dan menambah pengalaman dalam berorganisasi, menjadi insan yang bermatabat dan bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat, menciptakan generasi yang siap di segala medan, dengan kata lain generasi yang siap menggantikan perjuangan para sesepuh dimanapun dan kapanpun dibutuhkan oleh masyarakat. seperti kata  bijak "Syubbanul Yaumi Rijalul Ghod" yang artinya, remaja hari ini adalah pemimpin masa depan. Jika kita tidak mempersiapkan diri dari sekarang, kalau bukan kita lalu siapa lagi yang akan memperjuangkan Agama Islam. Semoga tunas-tunas Islam diberikan Hidayat dan kekuatan dari Allah SWT, amin...
  
IRMADA Periode ke I
Sejak pertama IRMADA didirikan dan di bentuk kepengurusan, IRMADA terus berusaha mengembangkan diri dengan mengadakan kegiatan-kegiatan baik dalam kegiatan kecil ataupun kegiatan besar.  Hal ini bertujuan agar IRMADA yang baru lahir dapat  segera dikenal oleh masyarakat sekaligus mengajak remaja-remaja yang ada di Kiyongan untuk ikut serta dalam setiap kegiatan. Pada periode pertama sejak IRMADA berdiri, kepengurusan tidak terlalu banyak membuat program kerja. Dalam kepengurusan ini ada program kerja yang paling pokok adalah jam'iyyah mingguan setiap malam Selasa, belajar Qori yaitu seminggu sekali tiap malam minggu. Sedangkan program paket yang lain adalah mengadakan lomba Takbir Keliling pada malam Idul Fitri yang mana pesertanya adalah dari 5 Musholla yang ada di Dukuh Kiyongan yaitu Musholla Al Islam, Nurul Huda, Baitul Muttaqin, Raudlatus Shibyan, dan Musholla Darussalam. Dalam event ini pengurus selalu melibatkan donatur, baik dari masyarakat dan industri setempat, maupun dari industri luar seperti pabrik rokok Sukun. Setiap kali lomba takbir keliling panitia selalu mnyediakan tropi (piala) yang diberikan oleh sponsor. Dalam kegiatan ini masyarakat sangat tertarik dan antusias mengikuti lomba. Hal ini dapat ditunjukkan saat pelaksanaan lomba takbir keliling banyak anak-anak, remaja dan orang tua dari masing-masing Musholla ikut serta dalam menyemarakkan kegiatan tersebut. Adapun kegiatan belajar Qori' pengurus mengundang Ustadz Sholikhul Hadi dari Jetak. Beliau merupakan Qori' yang cukup terkenal di Kota Kudus dan sekitarnya. Adapun peserta yang mengikuti pelatihan ini tidak hanya dari Desa Karangampel bahkan banyak yang dari Desa tetangga. Sedangkan Jam'iyyah mingguan diikuti oleh remaja setempat. Tidak bisa dipungkiri bahwa sampai akhir periode pertama (tiga tahun), kepengurusan belum berhasil melakukan perubahan pada kultur kehidupan remaja saat itu yang masih terurai. Sampai pada akhirnya, pada bulan September 2007 kepengurusan IRMADA periode pertama paripurna, melaksanakan LPJ, memilih Ketua baru dan membentuk kepengurusan yang baru.

IRMADA Periode ke II
Setelah tiga tahun, Mas Sholikhin sebagai ketua akhirnya mengakhiri jabatannya dengan mengadakan LPJ sebagai laporan perjalanan karir dia di IRMADA. Setelah LPJ selesai dilaksanakan, sessi selanjutnya adalah memilih pengganti Mas Sholikhin sebagai ketua baru menggantikan ketua lama. Setelah diadakan pemilihan, maka yang terpilih adalah M. Azwar Anas. Awalnya Mas Anas menolak, hal ini karena dia sudah di IPNU PAC Kaliwungu sebagai Ketua II dan IPNU PC Kudus sebagai Lembaga Kajian Pers pada saat itu. Tapi karena rasa cinta terhadap IRMADA akhirnya Mas Anas menerima jabatannya tersebut. Beberapa bulan pasca terpilihnya Mas Anas IRMADA mengalami kefocuman,yaitu sejak awal Desember 2007 sampai akhir Januari 2008, hal ini dikarenakan pada bulan Desember 2007 Bapak dari ketua terpilih meninggal dunia. Sampi akhirnya pada awal bulan Februari Pengurus mengadakan Rapat Program Kerja. Adapun Program Kerja yang direncanakan saat itu adalah sebagai berikut :
1.   Mengadakan Jam’iyyah Keliling di Musholla-musholla sebulan sekali (terealisasi)
2.   Mengadakan Pengajian Maulid Nabi dan Isro' Mi'roj (terealisasi)
3.   Membuat Mading (tidak terealisasi)
4.   Mengisi Kegiatan Bulan Ramadhan (terealisasi)
5.   Takbir Keliling (terealisasi)
6.   Halal bi Halal ke "Ndalem" tokoh dusun (terealisasi)
7.   Halal bi Halal Pengurus, Anggota, Pembina dan HARLAH IRMADA (terealisasi)
8.   Mengadakan Lomba 17Agustus (terealisasi)
9.   Mengadakan Ngaji Kitab Kuning (direalisasikan oleh Pengurus Masjid)
10. Temu/Silaturrahim antar Remaja se Kiyongan (terealisasi)
11. Mengadakan Ziarah dan Wisata (terealisasi)
12. Membuat Buletin Bulanan (tidak terealisasi)
13. Mengirimkan delegasi untuk ikut membantu mengajardi Musholla di Kiyongan (tidak terealisasi)
14. Membuat seragam (tidak terealisasi)
15. Pengkaderan Leadership (terealisasi)
Diantara program IRMADA yang paling "WAH" adalah Pengajian Maulid Nabi yang di hadiri oleh Habib Helmy Alydrus, Habib Idrus Al Muthohhar, dan pembicara KH M. Ma'ruf Irsyad. Pengajian yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah di Kiyongan. Ini merupakan suatu gebrakan yang sangat berani dilakukan olehg Pengurus IRMADA yang baru saat itu. Tentunya dengan dukungan dari pengurus Masjid, dan masyarakat. Program Kerja IRMADA yang masih memberikan "aura" positif terhadap perkembangan IRMADA adalah Selapanan Keliling. Tujuan awal yang ingin dilakukan Pengurus adalah untuk "nggeret" anggota dari Musholla dan ternyata usaha Pengurus berhasil 100 %. Semua yang menjadi program kerja, pengurus IRMADA sudah berusaha semaksimal mungkin untuk merealisasikannya. Akan tetapi manusia tidak luput dari segala kelemahan dan kekurangan. Pada periode Mas Anas ini, IRMADA mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Perkembangan tersebut dapat dilihat makin bersatunya remaja-remaja Kiyongan "guyup rukun, bareng-bareng" ikut mensyiarkan Islam di Masjid lewat IRMADA.

5 komentar:

  1. Sip, maju terus IRMADA Kiyongan Karangampel. gapai cita2mu. jangan berhenti sampai di sini.

    BalasHapus
  2. no coment. pokoe semakin top bgt dech.

    BalasHapus
  3. bismillah, selamat belajar berjuang dan bertaqwa..
    remas memang harus teruz berjuang..

    BalasHapus
  4. salam dari IRAMA... ikatan remaja masjid al-mishbah ponorogo

    BalasHapus
  5. Sodara-ku yang membutuhkan jadwal sholat digital atau jam adzan atau timer iqomah bisa pesan pada kami.. Kami produsen jadwal sholat digital di Solo.. Kunjungi kami di www.timersholat.com

    BalasHapus