IRMADA Mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyyah 1433 H.

Religi

Misteri Hajar Aswad

Hajar Aswad berasal dari bahasa Arab yang berarti (batu Hitam), walupun asal-usunya bukan berwarna hitam. Menurut banyak keterangan hadi, warna hitam itu di akibatkan dari lumuran dosa-dosa anak Adam yang setiap saat menyentuh, mencium, mengecupnya . Sejak Zam jahiliyah klasik, hingga modern, Hajar Aswad itu tetap sacral, dan ditunggui oleh para Malaikat yang tidak terlihat. Setiap do’a yang dipanjatkan, sang malaikat senantiasa meng-amininya. Wajar sajalah, jika masih banyak jama’ah haji dan Umrah yang datang dari antero dunia yang berebut mencium dan mengeup hajar Aswad. Konon, batu yang melekat di sudut rumah Allah yang sacral itu berasal dari surga, yang kelak akan kembali pada surga.
Masih berbicara seiputar Hajar Aswad, seorang ilmuan barat yang yeng dikenal dengan nama Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Makah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian, bukan sekedar hiphotesa, atau teks-teks sejarah klasik.Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya astronot (bukan Neil Armstrong) telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada asalan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Makkah, tepatnya bersumber dari Ka’bah (rumah Allah). Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat. Memang tidak dipungkiri, karena asal batu (hajar Aswad) dari surga. Begitu juga sumber (mata Air) yang mengalir dari sudut rumah Allah (Air zam-zam).
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita. Sebagaimana pernah disampaikan oleh pakar sejarah. Ketika Hajar Aswad diambil (tebus) Al-Mutii’ Al-Abbasi, beliau ngetes keaslianya dengan membakarnya, serta memasukkan kedalam air. Alhasil, batu itu tidak terbakar dan juga tidak tenggelam. Dan ini merupakan tanda keaslian batu mutiara dari surga. Hajar Aswad merupakan jenis batu ‘RUBY (yakut)‘ yang diturunkan Allah dari surga melalui malaikat Jibril. Dengan kata lain, batu ini paling tua sepanjang sejarah kehidupan manusia
Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877)


Misteri Hajar Aswad Terungkap!
HAJAR ASWAD mantan Dewi MANAT (putri Allah)
Disajikan oleh: MASKED RIDER

Saya tertarik membahas masalah batu hitam ini setelah saya mempelajari sedikit mengenai agama Islam dimana sekitar 2 juta orang setiap tahunnya menunaikan ibadah haji. Tetapi yang menjadikan saya penasaran, mengapa orang-orang rela bersusah payah untuk mencium hajar aswad(batu hitam)? Tentu ini adalah tujuan orang-orang yang naik haji agar dapat mencium dan menyentuhnya seperti yang dilakukan sunnah nabi Muhammad.

Dan tentunya apabila di Ka’bah itu tidak ada objek batu hitam ini(Hajar Aswad), ibadah haji menjadi tidak menarik. Karena tidak ada tujuan utama selain keliling-keliling Ka’bah 7x seperti orang edan.

Untuk memulai pembahasan Hajar Aswad, mari kita lihat cerita mengenai Muhammad dan Hajar Aswad pertama kali.

Muhammad dan Hajar Aswad

"Putra Makhzum lah yang berhak mengangkat Hajar Aswad(Batu Hitam),” seru salah seorang dari kerumunan orang. “Ini adalah hak kami sebagai suku yang paling terkemuka.”
“Siapa yang memberikan hak itu?" kata orang lainnya "Putra-putra Jumah lah yang akan mengangkatnya !"
“Tidak selama putra-putra Abdul Manaf berdiri disini,” kata yang lain. “Kehormatan tersebut adalah milik kami”
"Kalau begitu kau harus bertarung untuk mendapatkannya," teriak seseorang. "Tidak ada yang berhak selain putra-putra Abdul-Dar yang akan mengangkatnya”

Pada tahun-tahun sebelum Muhammad memperoleh wahyu, kisah ini terjadi di Mekkah saat renovasi Ka’bah. Pada saat itu, Ka’bah hanyalah sebuah lapangan kecil/pekarangan yang ditutup oleh dinding. Rencana mereka ialah membuat dinding yang lebih tebal dan tinggi serta menambahkan atap.
Masing-masing suku telah memilih bagian dinding dan mulai membawa batu-batu. Hajar Aswad yang keramat, berdiri di sudut timur, dipindahkan dengan hati-hati.

Akhirnya mereka menuju ke fondasi yang telah didirikan Abraham. Mereka mulai membangun, dan membuat dinding yang semakin tinggi. Tetapi saat tiba menaikkan Hajar Aswad kembali ke tempat semula, mereka tidak dapat menyetujui siapakah yang memiliki kehormatan untuk menaruhnya kembali.

Pertentangan semakin sengit dan kelihatannya akan terjadi pertumpahan darah. Tetapi ketika Abu Amayya berkata, “Saudaraku, janganlah berkelahi antar kita sendiri. Aku memiliki sebuah usul : Tunggu seseorang yang akan melewati gerbang, dan biarkan dia yang memutuskan.”

Semua setuju dan menunggu. Dan muncullah orang pertama yang melewati gerbang dan ternyata itu adalah Muhammad.
Ketika Muhammad mendengarkan kisah mereka, dia berpikir sejenak. Dan berkata, “Bawakan aku sebuah jubah/kain”
Mereka membawakan sebuah dan Muhammad membentangkannya ke tanah. Kemudian dia meletakkan Hajar Aswad di tengah-tengah kain.
“Masing-masing suku akan memilih seorang di antara mereka untuk memegang ujung-ujung dari kain. Kemudian semuanya akan mengangkat kain tersebut(Hajar Aswad ada diatasnya) bersama-sama.”
Selesai sudah, dan Muhammad sendiri meletakkan batu itu di tempatnya. Dan kemudian seluruh suku merasa puas, dan bekerja kembali tanpa mempermasalahkan masalah tadi.


Dari cerita diatas dapat diambil kesimpulan :

1. Hajar Aswad adalah sesuatu yang bernilai/berharga bagi semua suku di Mekkah
2. Kemungkinan besar Hajar Aswad adalah salah satu dewa/dewi yang difavoritkan di Mekkah karena mereka nyaris membunuh untuk mendapatkan kehormatan meletakkan Hajar Aswad.
3. Pada saat itu, Muhammad belum mendapatkan visi dari Jibril bahwa Hajar Aswad adalah batu yang diberikan Allah kepada Muhammad


Jelas sekali bahwa Hajar Aswad adalah objek penting di Mekkah. Bisa dipastikan bahwa dia adalah salah satu dewa/dewi di Mekkah dan bukan batu biasa. Lalu siapakah Hajar Aswad ini??

Yang jelas dia bukan Allah! Karena saya pernah membaca bahwa nama Allah juga disebut-sebut oleh orang-orang Arab Mekkah dan mereka menyekutukannya dengan dewa-dewa lainnya. Tetapi Allah ini adalah Tuhan yang tidak memiliki bentuk(bukan berhala).

Kemungkinan Allah adalah hasil adopsi dari Chaos(Dewa Yunani Pencipta Bumi, Langit dan segala isinya, tidak berawal dan tidak berakhir). Untuk lebih jelasnya silakan baca mitologi Yunani di Gramedia.

Mari kita fokuskan saja mengenai Hajar Aswad ini.
Tawaf

Melakukan Tawaf dari Safa dan adalah ritual Islami yang diasosiasikan dengan ziarah/haji ke Mekah. Ritual ini mengharuskan muslim untuk berjalan antara 2 gunung, 7 kali. Ini adalah ritual pagan sebelum Islam. Muhammad memeliharanya untuk Islam, agar mendapat keuntungan dari orang-orang Arab pagan seperti mitos mengenai Hajar yang berlari antara 2 gunung ini sampai akhirnya ia memperoleh air dari sumur Zam-Zam.

Perhatikan surah berikut :
[2:158] Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.

Ini bukti Hadis mengenai tawaf Safa dan Marwa
Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 710

Narrated 'Asim: I asked Anas bin Malik: "Did you use to dislike to perform Tawaf between Safa and Marwa?" He said, "Yes, as IT WAS OF THE CEREMONIES OF THE DAYS OF THE PRE-ISLAMIC PERIOD OF IGNORANCE, till Allah revealed: 'Verily! (The two mountains) As-Safa and Al-Marwa are among the symbols of Allah. It is therefore no sin for him who performs the pilgrimage to the Ka'ba, or performs 'Umra, to perform Tawaf between them.' "

Jelas sekali hadis diatas mengatakan bahwa TAWAF adalah kebudayaan ARAB PAGAN. Muhammad hanya memodifikasinya sedikit.

Ihram

Ihram adalah niat haji atau umrah. Yaitu ikatan hati untuk masuk dalam ibadah haji atau umrah. Ihram meliputi serangkai prosedur seperti mencuci, mengenakan pakaian Ihram, dll. IHRAM sesungguhnya adalah ritual PAGAN untuk memuja dewa-dewa sebelum masa Pra Islam. Muhammad lagi-lagi memeliharanya untuk ritual penyembahan. Di bawah ini adalah bukti kuat mengenai Ihram.

Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 706

Narrated 'Urwa: I asked 'Aisha : ...But in fact, this divine inspiration was revealed concerning the Ansar who used TO ASSUME IHRAM FOR WORSHIPPING AN IDOL CALLED "MANAT" which they used to worship at a place called Al-Mushallal before they embraced Islam, and whoever assumed Ihram (for the idol), would consider it not right to perform Tawaf between Safa and Marwa.

Muhammad lagi-lagi mengadopsi kebudayaan ARAB PAGAN untuk menyembah MANAT!!
Timbul pertanyaan apakah Hajar Aswad ini adalah MANAT??
 
Ihram berasal dari ritual penyembahan Manat.

Hadis Bukhari

Bab 78: Wajib Sa'i Antara Shafa dan Marwah dan Dijadikannya Salah Satu Syi'ar (Tanda Kebesaran) Allah

810. Urwah berkata, "Saya pernah bertanya kepada Aisyah (ketika usia saya masih muda 2/203), 'Bagaimanakah pendapat Anda tentang firman Allah Ta'ala, 'Sesungguhnya Shafa dan Marwah itu termasuk syiar-syiar Allah, maka barangsiapa yang berhaji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa atasnya untuk bersa'i di antara keduanya.' Saya berkata, 'Demi Allah, tidak ada dosa atas seseorang dengan tidak melakukan sa'i antara Shafa dan Marwah.' Aisyah berkata, "Buruk sekali apa yang kamu katakan, hai anak saudara wanitaku. (Dalam satu riwayat: Tidak demikian!). Seandainya ayat ini seperti apa yang kamu takwilkan, maka tidak ada dosa atas seseorang untuk tidak melakukan sa'i antara Shafa dan Marwah. Tetapi, ayat itu diturunkan pada orang-orang Anshar, mereka (dan orang-orang Ghassan) sebelum masuk Islam, mereka membaca talbiyah untuk Manat si berhala yang mereka sembah di Musyallal Gurus dengan arah Qadid). Maka, orang yang membaca talbiyah, ia rasa berdosa untuk sa'i di Shafa dan Marwah. Ketika mereka telah masuk Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah tentang hal itu, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami merasa berdosa untuk (dalam satu riwayat: untuk tidak) melakukan sa'i antara Shafa dan Marwah (karena menghormati Manat).' Maka, Allah menurunkan ayat ini, 'Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah termasuk syiar-syiar Allah.' Aisyah berkata, 'Rasulullah telah menjalankan sa'i antara Shafa dan Marwah, maka tidak ada seorang pun untuk meninggalkan sa'i (dalam satu riwayat: Mudah-mudahan Allah tidak menyempurnakan haji dan umrah seseorang yang tidak melakukan sa'i) antara kedua nya.' Masalah di atas (yakni perbedaan pendapat antara aku dan Aisyah) kuberitahukan kepada Abu Bakar bin Abdurrahman. Kemudian Abu Bakar berkata, 'Sesungguhnya masalah ini adalah benar-benar suatu ilmu yang belum pernah aku dengar. Aku memang pernah mendengar orang-orang dari golongan ahli ilmu agama menyebutkan bahwa seluruh manusia mengerjakan thawaf (yakni sa'i) antara Shafa dan Marwah, kecuali orang yang disebutkan oleh Aisyah, yaitu memulai ihramnya di Manat. Sewaktu Allah mewajibkan berthawaf mengelilingi Baitullah, Allah tidak menyertakan penyebutan masalah sa'i antara Shafa dan Marwah di dalam AlQur 'an. Selanjutnya mereka berkata, 'Wahai Rasulullah, kita semua dahulunya mengerjakan thawaf yakni sa'i antara Shafa dan Marwah. Sesungguhnya Allah telah menurunkan wahyu yang menyebutkan adanya kewajiban berthawaf mengelilingi Baitullah, tetapi mengenai masalah Shafa tidak disebutkan oleh-Nya. Oleh karena itu, apakah kita semua akan mendapatkan dosa jika melakukan sa'i antara Shafa dan Marwah?' Lalu Allah Ta'ala menurunkan ayat yang berbunyi, 'Sesungguhnya Shafa dan Marwah itu termasuk syiar-syiar Allah, maka barangsiapa yang berhaji ke Baitullah atau ber-umrah, tidak dosa atasnya untuk bersa'i atas keduanya.' Kemudian Abu Bakar bin Abdurrahman berkata, 'Aku mendengar bahwa ayat ini diturunkan kepada dua pihak sekaligus. Yaitu, pada orang-orang yang merasa keberatan untuk melakukan thawaf atau sa'i yang biasa mereka lakukan di zaman jahiliah antara Shafa dan Marwah. Juga diturunkan kepada orang-orang yang melakukan thawaf, lalu merasa keberatan melakukan sa'i antara Shafa dan Marwah itu, sekalipun sudah memeluk agama Islam. Mereka merasa keberatan karena Allah memerintahkan melakukan thawaf mengelilingi Baitullah, tetapi Allah tidak menyebutkan Shafa. Sehingga, menyebutkan hal itu sesudah menyebutkan kewajiban thawaf mengelilingi Baitullah.'"
 

LATAR BELAKANG KELUARGA MUHAMMAD

Dilihat dari silsilah keluarga Muhammad, ternyata leluhur Muhammad/kakek moyangnya yang bernama Abdul Manaf adalah pemuja Dewi Manat sendiri. Di bawah ini adalah silsilahnya, silakan diklik :

Kakek moyang Muhammad mendapatkan keuntungan dari hasil menjaga kuil Kaaba dengan cara menarik pajak serta menjual makanan dan minuman kepada kaum Arab Pagan yang akan menziarahi Dewi Manat.

Sekali lagi, jelas. Muhammad tidak bisa lepas dari kepercayaan pagan kakek moyangnya. Dan sampai detik ini praktik paganisme masih dilakukan untuk ritual haji ke Mekkah.
 
BUKTI-BUKTI LAIN YANG MENGUATKAN HAJAR ASWAD ADALAH MANAT!

http://en.wikipedia.org/Manah

Manāt was one of the three chief goddesses of Mecca.[1] The pre-Islamic Arabs believed Manāt to be the goddess of fate. She was known by the cognate name Manawat to the Nabataeans of Petra, who equated her with the Graeco-Roman goddess Nemesis and she was considered the wife of Hubal.[2] She is also mentioned in the Qur'an (Sura 53:20). According to Grunebaum in Classical Islam, the Arabic name of Manat is the linguistic counterpart of the Hellenistic Tyche, Dahr, fateful 'Time' who snatches men away and robs their existence of purpose and value. There are also connections with Chronos of Mithraism and Zurvan mythology.

The Book of Idols describes her:

The most ancient of all these idols was Manāt. The Arabs used to name [their children] 'Abd-Manāt and Zayd-Manāt. Manāt was erected on the seashore in the vicinity of al-Mushallal in Qudayd, between Medina and Mecca. All the Arabs used to venerate her and sacrifice before her. The Aws and the Khazraj, as well as the inhabitants of Medina and Mecca and their vicinities, used to venerate Manāt, sacrifice before her, and bring unto her their offerings... The Aws and the Khazraj, as well as those Arabs among the people of Yathrib and other places who took to their way of life, were wont to go on pilgrimage and observe the vigil at all the appointed places, but not shave their heads. At the end of the pilgrimage, however, when they were about to return home, they would set out to the place where Manāt stood, shave their heads, and stay there a while. They did not consider their pilgrimage completed until they visited Manāt.

Book of Idols, pp 12-14
(Kitāb al-Asnām) by Hishām Ibn al-Kalbī Section: Manah (Manat)

BUKTI NYATA BAHWA DIA ADALAH SI BATU HITAM!
The ancient Arabian goddess of fate and destiny, and the personification of the evening star. Manat ("fate") is one of the daughters of the pre-Islamic Allah. Her cult was situated between Medina and Mecca, where she was worshipped in the form of a black stone.
 
ISLAM DAN KAABA
KAABA alias Kubus Hitam adalah tempat pemujaan para penyembah berhala (polytheisme) pada jaman dahulu di Arab. Apa hubungannya dengan Islam?

Muhammad menggunakan Kaaba ini untuk tujuan politik. Dia menggunakan cerita-cerita buatan mengenai Kaabahnya dan menghubung-hubungkan dengan agama Yahudi untuk menciptakan agama baru bernama ISLAM.

Pada awalnya Muhammad menghendaki orang-orang Yahudi dan Kristen untuk mengikut dia. Tapi orang Yahudi dan Kristen yang sudah mengetahui konsep ketuhanan mereka berbeda menolak, dan ini membangkitkan kebencian Muhammad kepada orang-orang Yahudi dan Kristen hingga akhirnya ia mengubah arah kiblat dari Bait Allah di Yerusalem ke arah Kaabah(Tempat berkumpulnya 360 dewa/dewi, dan sekarang masih ada 1 buah(Dewi Manat/Hajar Aswad)).

Apa saja yang dilakukan umat Arab Pagan di Kaabah??

Umat Arab Pagan biasa mempersembahkan barang-barang berharga, mengorbankan binatang dan juga sering kali MANUSIA untuk menyenangkan hari dewa-dewanya.

Konon, sebuah cerita mengatakan bahwa Ayah Muhammad Abdullah(Abdi Allah) nyaris dikorbankan oleh Kakek Muhammad Abd Al Muttalib sebagai persembahan bagi dewa bulan(HUBAL)

An arrow showed that it was 'Abdullah to be sacrificed. 'Abdul-Muttalib then took the boy to Al-Ka'bah with a razor to slaughter the boy. Quraish, his uncles from Makhzum tribe and his brother Abu Talib, however, tried to dissuade him. They suggested that he summon a she-diviner. She ordered that the divination arrows should be drawn with respect to 'Abdullah as well as ten camels. … the number of the camels (finally) amounted to one hundred. … they were all slaughtered TO THE SATISFACTION OF HUBAL.

Ibn Hisham 1/151-155; Rahmat-ul-lil'alameen 2/89,90
Katanya Muhammad melarang penyembahan berhala

Tetapi apa yang dilakukan Muhammad adalah memuliakan sebuah batu dengan cara-cara ritual sama persis seperti Manat!

Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 706

Narrated 'Urwa: I asked 'Aisha : ...But in fact, this divine inspiration was revealed concerning the Ansar who used TO ASSUME IHRAM FOR WORSHIPPING AN IDOL CALLED "MANAT" which they used to worship at a place called Al-Mushallal before they embraced Islam, and whoever assumed Ihram (for the idol), would consider it not right to perform Tawaf between Safa and Marwa.

Misteri Segitiga Bermuda
Segitiga bermuda yang juga biasa disebut segitiga setan terletak di wilayah lautan samudera atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4juta km2 yang membentuk garis segita antara wilayah2 teritorial britania raya sbg titik di sebelah utara, puerto rico teritorial amerika serikat titik di sebelah selatan dan miami negara bagian florida amerika serikat sbg titik disebelah barat.

Pasti pernah dgr kan peristiwa2 aneh di sana yang sering terjadi kapal2 hilang baik laut maupun udara secara misterius.Ada yang bilang segitiga bermuda itu adalah tempat mangkalnya alien dan ufo.Ada yg bilang itu adalah pusat magnet terbesar didunia.Ada juga yang bilang itu pusat bumi dan terdapat black hole yang mampu menyedot apapun yg melintas.Lalu apa pendapat islam tentang segita bermuda?

Ada hadist yg diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda "Apabila salah seorang berada ditempat yg terbuka atau ditengah matahari sedang bersinar, lalu bayangan yg meneduhinya bergerau sehingga sebagian dari dirinya terletak ditempat panas dan sebagian lagi di tempat sejuk, maka hendaklah dia berdiri atau meninggalkan tempat itu"

dikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh Syaitan.Jadi apa kaitannya dengan bermuda??? Alasannya karena bermuda terletak di perairan atlantik di pertengahan antara benua Amerika bagian utara dan Afrika.Secara mudah lokasi ini adalah kawasan pertembungan dua arus panas dari afrika dan sejuk dari Amerika Utara.

Dengan hadist ini maka terjawablah misteri segitiga bermuda.Perkara2 aneh yg terjadi itu tentu antara lain disebabkan pertembungan antara panas dan sejuk dan istana Syaitan yang mungkin tersembunyi disitu.

Ada sebuah buku yang berjudul "Dajjal akan muncul dari kerajaan jin di segitiga bermuda" Karya Sheikh Muhammad Isa Dawuud dari Mesir,bahwa kawasan bermuda adalah kawasan Jin dimana dari situlah akan muncul Dajjal.

Jika benar dakwaan buku itu, tidak aneh lagi apa yang di Sabdakan Oleh Nabi SAW itu nyata adanya dan bahkan mendahului zaman sekaligus Nabi SAW membuktikan bahwa islam memiliki semua jawaban untuk semua pertanyaan.

Menurut Syaikh Imam M. Ma'rifatullah Al-arsy, segitiga bermuda merupan tempat titik terujung di dunia ini. Ditengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat membuat siapa saja yg meminumnya menjadi panjang umur, ditempat itu pula Nabiyullah Khidzir A.S bertahta sebagai penjaga sumber air kehidupan tersebut.Syaikh imam M. M berkata kalau penyelamat akhir Zaman Imam Mahdi akan keluar dari Ghaibnya melalui tempat tersebut dengan menggukan jubah suci berwarna kebiruan.

Lalu apa penyebab hilangnya berbagai macam kapal ditempat itu???

Menurut Syaikh Imam M lagi, para iblis dan Syaitan tersebut yang tak bisa mendekati pusat kawasan agung itu,maka mereka pun berjaga disekelilingnya dan bertujuan untuk menghalangi setiap manusia yang mencoba untuk memasuki kawasan agung itu(segitiga bermuda).Karena sesungguhnya barang siapa yg bisa sampai ketempat titik tengah kawasan segitiga bermuda, maka dia akan mengetahui kebenaran alam yg sesungguhnya.Banyak orang2 jaman dahulu yang telah mencoba kepusat Segitiga bermuda dan kebanyakan dari mereka enggan untuk kembali pulang kedunianya.

Menurut sebuah artikel kuno, Raja Iskandar Agung pernah mencoba masuk ke kawasan agung itu.Dan sekembalinya mereka mengatakan bahwa tempat itu berpasirkan permata dan berbatukan berlian.Tempat yang dipenuhi dengan kabut putih tebal itu sangat indah untuk dipandang tapi sangat berbahaya untuk di datangi.


PS: ya Allahu'alam... Semua kembali kepada sang pencipta Alam Allah SWT, karena sesungguhnya Allah SWT lah yang paling tahu apa sebenarnya segitiga bermuda itu.
Umat islam semakin jauh meninggalkan sunnah Nabi Saw. Dan para sahabat termuka terutama Khulafa Rasyidin. Perpecahan di antara kelompok madzhab memicu pertikaian antara penganutnya yang berakibat pada merosotnya kekuatan dan izzah islam di mata kaum kufar. Mengetahui hal yang dmikian.pasukan Salib menyerang dan membantai kaum Muslimah yang sudah koyak dengan adanya perpecahan di tubuh internal agamanya sendiri.

Pencaplokan Palestina dan daerah-daerah lainnya bukanya membuat para Sultan sadar akan penderitaan dan bahaya yang ada,malah memperburukannya dengan hanya memikirkan masalah kesenangan dan nafsu pribadi. Mereka memperkaya diri dengan pungutan pajak yang tinggi yang menyengsarakan rakyat dan mereka bangga dan lalai dengan gelimang kemewahan harta yang sebagaiannya diperoleh dengan cara yang dzolim. Sementara rakyat mengalami kesengsaraan dan ketakutan serta kelaparan yang dahsyat hingga ada yang harus terpaksa memakan daging bangkai saudaranya sendiri yang mati dan bahkan akibatnya muncul para kanibal dai Sudan yang biasa mencari korban orang-orang yang masih hidup. Meraka membantai dan memakannya beramai-ramai.Inilah sekelumit gambaran masa islam saat para pemimpinya begitu silau dengan harta dan kekuasaan sehingga semakin jauh meninggalkan Al-Quran dan Sunnah Nabinya yang akibatnya menjadi rusak dan meninggalkan rakyatnya sangat menderita.

Alhamdulliah,munculnya Imam al-Ghazzali yang dengan akhlak,ilmu dan kecerdasannya, mampu menyatukan perpecahan madzhab yang terjadi sehingga mampu menyadarkan para tokoh dan penganut madzhab dan mengembalikan kondisi menjadi lebih baik. Selain usaha dan ilmu yang beliau ajarkan,curahan kecerdasannya menghasilkan karya-karya yang dengan izin Allah menyadarkan para penguasa,filosof dan sufi yang sesat dan memberi tanda bahaya pada kelompok ulama dunia yang dengan ilmunya hanya bertujuan mencari simpatik penguasa dan harta serta jabatan.

Disusul dengan Shaikh Abdul Qadir al-Jilani yang sedikitnya mengeyam ilmu dari Al-Ghazzali melalui guru-gurunya. Beliau pun ikut andil dalam membuat perubahan besar dalam islam bagi kaum Muslimin yang pada saat itu pun masih mengalami keterpurukan. Maka dari sinilah, rantai Islah mulai padu dengan munculnya tokoh-tokoh 'penguasa' yang sadar akan pentingnya islah seperti Sultan Nurudin Zanki dan diteruskan oleh putra angkatnya yaitu Sultan Shalahuddin al Ayubbi di mana dia telah membuat kemenangan besar dengan menebas tuntas kaum Salib yang menguasai Palestina dan merebut kembali kembali Masjidil Aqsa.